Dewa Yuniardi, Direktur Pemasaran Tawon kepada Kompas.com mengatakan, ada dua model yang diproduksi, yakni mobil penumpang (Tawon) dan komersial (Tawon Transformer). "Harga kedua model ini Rp48 juta (Tawon) dan Rp42 juta (Tawon Transformer) off the road. Pajak nanti mengikuti masing-masing daerah," ungkap Dewa.
Terkait strategi pemasaran, lanjut Dewa, Tawon akan menggarap segmen pasar yang belum tersentuh merek mobil, dengan berkonsentrasi di luar Jakarta. Selain itu, Tawon juga berusaha masuk ke segmen kendaraan angkutan umum mini, seperti bajaj di Jakarta.
"Kami lagi menjajaki memungkinan itu dan tengah berbincang dengan pemerintah daerah seperti Surabaya, Jawa Tengah, Tangerang dan Bekasi, untuk menciptakan kendaraan umum baru mirip Bajaj di Jakarta," beber Dewa.
Tawon dibekali mesin 644 cc bertenaga 20,6 KW pada 5.300 rpm dan torsi 49 NM pada 2.700-3.300 rpm. Sayangnya mesin ini belum memenuhi standar emisi Euro2 yang ditetapkan pemerintah. "Kalau yang bensin memang belum, tapi dengan bantuan alat konverter bahan bakar dari bensin ke gas, Euro2 sudah bisa dicapai," tambah Dewa.
Terkait masalah purna jual, lanjut Dewa, semua distribusi suku cadang Tawon langsung dipegang TMI. Sedangkan untuk bengkel reparasi, Dewa mengaku belum perlu karena teknologi yang dibekali Tawon masih konvensional sehingga mudah perawatannya.
Spoiler for image si tawon PIC:
design nya emang masih blum mngedepankan keindahan gan
tapi diklaim sangat efisin buat dipake disini
kita dukung produksi dalam negeri gannnn
jika bisa sndiri knapa tidak??
maju terus Indonesia
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7620612
Tidak ada komentar:
Posting Komentar